Sekolah Sepak Bola anak-anak bisa menjadi salah satu alternatif bagi anak-anak untuk menyukai olahraga sejak dini.
Jika sejak dini anak-anak ditanamkan olahraga yang menyenangkan, maka dengan sendirinya ketika beranjak remaja dan dewasa, dia akan menyukai olahraga. Sekolah Sepak Bola (SSB)merupakan tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga. Selain itu, SSB juga membangkitkan semangat tersendiri bagi anak-anak yang ingin mencapai cita-citanya menjadi pemain sepakbola sekelas Irfan Bachdim atau Cristian Gonzalez. Atau bahkan ingin menjadi pemain sepakbola dunia seperti David Beckham dan lain sebagainya.
Para orang tua pun kini tidak ragu lagi untuk memasukkan anak-anak mereka ke SSB jika sang anak ingin menjadi pemain sepakbola. Sebab, menjadi pemain sepakbola bukan berarti tidak punya masa depan. Buktinya, kini pemain sepakbola nasional bisa bergaji sekitar Rp 50 juta sebulan, tergantung kemampuan masing-masing. Belum lagi tawaran menjadi bintang iklan datang dengan sendirinya jika sudah berhasil menjadi idola dan menjadi pemain nasional yang diandalkan.
Program yang menyenangkan:
Selain itu, program yang diajarkan di SSB anak-anak sangat menyenangkan. Sejak usia 6 tahun, seorang anak boleh mengikuti latihan di SSB anak. Latihan biasanya harus diselingi dengan permainan karena karakter anak-anak adalah cepat bosan. Misalnya, 15 menit untuk latihan teknik, 15 menit berikutnya harus diisi dengan permainan. Latihan juga tidak harus serius, yang penting anak-anak mau bergerak dan mengikuti apa perintah dari pelatih.
Dalam latihan sesi mengontrol bola pun, anak-anak diajarkan untuk mengontrol emosi saat membawa bola. Jangan sampai rebutan dengan teman lainnya saat membawa bola mengotori permainan sepak bola. Sejak dini, mereka sudah ditanamkan untuk menjadi pemain sepakbola yang fairplay alias tidak curang. Biasanya program latihan akan berkembang terus, seiring perkembangan usia mereka.
Tips memilih SSB:
Jika memang bercita-cita menjadi seorang pemain sepak bola yang professional, carilah sekolah sepak bola yang benar-benar berkualitas dan lengkap dengan segala fasilitas pendukungnya. Hanya saja, untuk merasakan sekolah di tempat seperti ini, dibutuhkan biaya yang cukup mahal seperti di Soccer Schools Indonesia (SSI) Arsenal yang merupakan sekolah sepak bola resmi Arsenal yang berafiliasi dengan Arsenal di Inggris. Sejalan dengan klub liga utama, SSI Arsenal menetapkan standar tinggi untuk pelatih dan memiliki kurikulum yang pasti.
Namun yang harus diperhatikan adalah :
- SSB harus memiliki manajemen organisasi yang baik. Tak ubahnya seperti sekolah reguler, SSB harus dikelola oleh orang-orang yang paham pengembangan pendidikan anak dan pengelolaan sebauh organisasi. Misalnya, SSB itu memiliki kepala sekolah, kepala pelatih, asisten pelatih di berbagai level usia, bendahara, fisioterapi dan public relation.
- SSB harus memiliki lapangan dan peralatan yang memadai. SSB harus memiliki lapangan dengan ukuran standar FIFA plus kualitas rumput yang memadai. Perlengkapan ketersediaan bola, kostum latihan dan kostum pertandingan, fasilitas ruang ganti, fitness centre yang menunjang latihan.
- SSB harus memiliki pelatih bersertifikat minimal dengan lisensi D Nasional. Sehingga dia akan mengerti kapan harus menerapkan latihan, permainan dan pembentukan karakter kepada anak-anak.
- SSB harus memiliki program latihan yang terukur. Misalnya untuk U-10 identik dengan fun game. Tapi ada juga SSB yang sudah mewajibkan pemainnya menguasai minimal 3 dari 7 dasar bermain bola.
- SSB harus aktif berkompetisi dan berprestasi. Menurut ketentuan FIFA, sebaiknya SSB melakoni 600 jam pertandingan per tahunnya.Biasanya beberapa SSB menyiasatinya dengan melakukan pertandingan sendiri antara sesama murid di SSB tersebut.